Oleh: Gagah Wijoseno - detikcom
Setelah kiamat di bumi, skenario berikutnya dalam kiamat yang dijelaskan secara fisika adalah kiamat di tata surya kita. Hal ini terjadi karena ukuran Matahari yang kian membesar, memakan planet-planet di dekatnya seperti Merkurius, Venus, dan Bumi.
"Fenomena itu dinamakan Red Giant. Dan prosesnya tidak lama, mungkin sekitar 3 menit," kata ahli fisika Febdian Rusydi dalam ceramah di Masjid Baitul Ihsan, Kompleks BI, Jl Budi Kemuliaan II, Jakarta Pusat, Rabu (3/10/2007).
Matahari yang tergolong dalam keluarga bintang bisa membesar ketika bahan bakarnya, yakni hidrogen, habis. Bahan bakar itu dibutuhkan matahari untuk melakukan reaksi fusi nuklir yang nantinya menghasilkan cahaya dan atom-atom berat.
"Dan hidrogen itu jumlahnya di permukaan matahari terbatas," ujar pria yang juga menjadi pengajar di Universitas Airlangga itu.
Saat hidrogen habis, inti Matahari akan terus mengecil dan kian masif bentuknya. Sementara bagian terluar yang lebih bersifat loose akan terus membesar sehingga menjadi Red Giant.
Jika perkembangannya sudah maksimal maka Matahari akan meledak dan terjadilah peristiwa yang dinamakan supernova. Bagian-bagian yang terbuang akan menjadi debu-debu kosmik, cikal bakal bintang baru.
Debu-debu kosmik tersebut akan berkumpul dan membentuk awan molekul raksasa. Awan raksasa berputar sehingga bagian pusatnya membentuk bola (Nebula).
Perputaran itu makin cepat sehingga bagian pusat makin solid dan bagian luar
terlempar. Bagian dalam inilah yang akan membentuk bintang dan bagian terluar
membentuk gugusan planet.
Lalu kapan ini terjadi? Febdian mengatakan prediksi sains menunjukkan matahari akan berubah menjadi Red Giant sekitar 5 miliar tahun lagi.
Apabila matahari digulung, dan apabila bintang-bintang dijatuhkan. (Q.S. At Takwiir:1-2)
(gah/bal)
Friday, October 05, 2007
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment